Alhamdulillah Cukup dengan Dua Anak Saja
Saya Ikang Fawzi dan Istri Saya Marissa Haque dapat dengan matang merencanakan kehidupan berkeluarga kami juga lebih berkualitas karena memiliki hanya dua anak. Laki-laki atau perempuan sama saja.
Selasa, 30 November 2010
Karena Hanya 2 Anak Sisa Energi Dipakai Memantau Kecurangan Pilkada Tangsel 2010: Ikang Fawzi & Marissa Haque
Tribunnews.com - Selasa, 30 November 2010 05:43 WIB
Document Mustafid Sawunggalih
Airin Rachmi Diany didampingi pengacaranya Rudi Alfonso yang mewakili 12 orang pengacara lainnya dalam sidang gugatan Pemilukada Tangsel di Mahkamah Konstitusi, Senin (29/11)Related News
Ditulis oleh Tribunners, Mustafid Sawunggalih
TANGERANG SELATAN- Airin Rachmi Diany pemenang pemilukada Tangerang Selatan yakin MK akan memutuskan seadil-adilnya. Airin merasa sudah mentaati peraturan dan ketentuan yang berlaku selama proses Pemilukada berlangsung. Oleh karena itu, dirinya menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada MK terkait gugatan Arsid-Andre dan Yayat-Norodom.
"Kami yakin MK akan berpihak pada kebenaran, dalam pembuktian nanti, akan diketahui siapa sesungguhnya yang melakukan pelanggaran dan yang tidak melakukan pelanggaran. Kita lihat apa yang disampaikan dalam gugatan ini, kami nyatakan tidak benar,” kata Airin usai mengikuti persidangan di MK, Senin (29/11).
Sebelumnya, saat persidangan materi gugatan yang dipaparkan kuasa hukum pasangan no 3 Arsid-Andre dan pasangan no 1 Yayat-Norodom dalam sidang perdana sengketa pemilukada di Mahkamah Konstitusi (MK) dinilai sangat lemah.
Berbagai gugatan yang disampaikan tidak memiliki bukti kuat dan dibantah baik oleh kuasa hukum Komisi Pemilihan Umum Kepala Daerah (KPUD) maupun kuasa hukum pasangan no 4 Airin-Benyamin.
Dalam persidangan perdana itu, juru bicara pengacara Arsid-Andre, Andy Syafrani mengemukakan, ada tiga alasan utama pihaknya melakukan gugatan.
Pertama, pihaknya menemukan KPU Tangsel tidak netral akibatnya, dapat mempengaruhi jumlah suara khususnya nomor 3. Yang kedua, penyelenggara negara dalam hal ini Pemkot Tangsel secara sistematis dan masif juga tidak netral .Sedangkan yang ketiga, atas pelanggaran administratif maupun pidana, itu pihaknya menolak hasil rekapitulasi suara dan penetapannya.
"Sehingga bisa dilakukan Pilkada ulang untuk seluruh wilayah Kota Tangsel. Namun, sebelumnya, diskualifikasi dulu nomor 4. Atau tetapkan Arsid-Andre Taulany sebagai pemenangnya,” pinta Andy Syafrani
Ketua MK Mahfud MD lalu menanyakan, apa saja yang bisa dibuktikan bahwa KPU dan Pemkot Tangsel tidak netral? Dijawab Andy, untuk KPU, pihaknya menemukan pencetakan surat suara cadangan sebanyak 5% tidak sesuai dengan dengan aturan yang seharusnya hanya 2,5 % cadangannya.”Jadi selisih ini tidak jelas, kami mendapat ada 1.758 surat suara yang entah kemana?,” ujarnya.
Untuk Pemkot Tangsel, adanya proses mutasi pejabat dari Provinsi Banten ke Tangsel, seperti Penjabat Wali Kota Tangsel. Padahal, memiliki jabatan sebagai kepala dinas di Provinsi Banten. "Aparat negara (Pemkot Tangsel) digeser jika beda pandangan politik,” tegas Andy.
Sedangkan, kubu Yayat-Norodom diwakilkan oleh 3 orang pengacara. Dengan juru bicara Sumardi. Pasangan ini menuding dua pasangan telah melakukan kecurangan, yang pertama adalah Airin-Benyamin dan kedua adalah Arsid-Andre. “Pasangan nomor empat telah dibantu, Asda 1 Pemkot Tangsel bernama Ahadi, Ketua RT, KPU Tangsel dan penjabat wali kota Tangsel Eutik Suarata,” tudingnya.
Keterlibatan Penjabat Wali Kota Tangsel adalah terekam dengan video visual, yakni pada saat acara Wanita Kristen Indonesia menggelar acara di Pondok Aren, Dalam kesempatan itu, Eutik mengarahkan bahwa akan ada Pilkada di Tangsel dengan kandidat nomor 4 Airin –Benyamin. “Itu ada buktinya berupa rekaman video,” terangnya.
Sementara Arsid-Andre dituduhnya melakukan money poltics dan melakukan penggalangan PNS Kabupaten Tangerang. Selain itu, kubu nomor 1 ini juga mempertanyakan adanya 1.300 warga yang tidak dapat kartu undangan untuk memilih.
“Money politik yang dilakukan oleh tim sukses pasangan Arsid-Andre juga terekam dengan audio visual kami. Pelakunya adalah tim sukses bernama Fauzi, yang diberikan untuk membagikan bernama Abdul Somad. Dengan begitu, kami memohon agar Pilkada diulang, selain itu nomor 3 dan 4 dilakukan diskualifikasi. Jika pun tidak Majelis Hakim bisa menetapkan nomor urut 1 sebagai wali kota terpilih, ” harapnya.
Sedangkan kubu Airin-Benyamin melalui pengacaranya sebanyak 12 orang diwakilkan Rudi Alfonso mengatakan. Segala tuduhan nomor urut 3 dan 1 sudah dilakukan pemeriksaan mulai dari tanggal, waktu dan lokasi tuduhan. “Berdasarkan tuduhan yang dilayangkan pada waktu dan tempat, kami bisa pastikan sama sekali dibuat-buat seolah benar-benar ada,” kata Rudi Alfonso.
Contohnya, kata Rudi, tudingan bahwa adanya Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ke suatu acara dengan mengarahkan masyarakat pada tanggal dan waktu yang dituduh, ketika diperiksa ke Humas Provinsi Banten, pada saat tanggal tersebut Gubernur sedang tidak ada di Banten. Dan, bukan berada di Tangsel.
“Bahkan kami juga mengecek, lokasi gambar rekaman video yang menyatakan, Penjabat Wali Kota Tangsel mengajak memilih nomor 4 seperti tuduhan nomor 1. Kami meminta video itu di periksa dan diuji ke forensik, karena itu adalah gambar video hasil potongan.
Sebenarnya Eutik (wali kota) mengatakan, ada empat kandidat pada Pilkada Tangsel, Nomor urut 1 Yayat-Norodom, 2 Rodhiyah-Sulaiman, 3 Arsid-Andre Taulany dan 4 Airin-Benyamin. Pas yang keempat ini tidak dihapus atau dipotong, 1,2 da 3 dipotong. Kami meminta jangan main-main dalam menyerahkan bukti, apalagi di sana Airin pun tidak hadir,” terangnya
Rudi menegaskan, pihaknya dan KPUD akan mempidanakan saksi palsu dan segala bentuk rekayasa bukti bila mereka melakukan itu. Karena menurutnya, itu merupakan bentuk kejahatan hukum yang tidak bisa ditolerir. “Saya harap kita jangan main-main dengan hukum,” tegasnya.
Ketua MK Mahfud MD mengatakan, perisdangan akan dilanjutkan pada Selasa (30/11/2010) pukul 11.00 WIB. Sedangkan soal persidangan kemarin, Majelis masih meminta seluruh tuduhan itu dilengkapi dan penegasan. “Memang sudah terjabar (gugatannya) namun, harus disertai saksi-saksi untuk itu, besok hadirkan pada saksi. Tetapi jangan banyak-banyak, cukup saksi yang berkualitas saja. Kalau saksi 1 orang tetapi berkualitas kan bisa mewakili 100 orang,” tutup Mahfud.
Persidangan yang digelar sekitar pukul 14.30 WIB pada Senin (29/11) tidak dihadiri pasangan nomor urut 3, Arsid-Andre Taulany. Sedangkan nomor urut 1, Yayat hanya sendiri tanpa didampingi Norodom Sukarno. Hanya nomor urut 4 Airin-Benyamin yang lengkap hadir. Sedangkan Anggota dan Ketua KPU Tangsel hadir seluruhnya.
Kamis, 25 November 2010
Karena Hanya 2 Anak Jadi Berenergi Pantau Kecurangan Pemilukada Tangsel 2010: Ikang Fawzi & Marissa Haque
Jumat 19 November 2010
Pemilukada Tangsel Kental dengan Pelanggaran dan Kecurangan
TANGSEL - Koordinator Lembaga Kajian dan Analisa Daerah Terpadu, Ade Yunus, memprediksi kalau pemilihan walikota dan wakil walikota Tangerang Selatan akan berujung seperti yang terjadi di Kabupaten Pandeglang, Banten. Proses pemilihan akan diulang karena indikasi pelanggaran maupun kecurangan sangat kentara.
"Berbagai pelanggaran tersebut memiliki persamaan dengan pelanggaran yang terjadi dalam Pilkada Pandeglang. Mahkamah Konsitusi menyatakan pilkada di daerah tersebut harus diulang secara keseluruhan," tutur Ade, Kamis (18/11).
Pengamat dari Universitas Muhammadiyah Jakarta itu mengatakan, indikasi pelanggaran maupun kecurangan yang terjadi dalam proses pemilihan di Tangerang Selatan Sabtu lalu dilakukan secara terstruktur, sistemik dan massif. Berdasarkan data yang dihimpun LKADT, berbagai kecurangan tersebut diantaranya berupa penggelembungan suara, pengerahan birokrasi, dan politik uang.
Indikasi penggelembungan suara dilakukan lewat perumusan daftar pemilih tetap. "Surat undangan memilih palsu dibuat agar pemilih palsu hadir di TPS," jelas Ade.
Sedang tim pemenangan pasangan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie, pasangan yang Rabu malam lalu ditetapkan sebagai pemenang, Ade menuding, melibatkan birokrasi dalam program kerjanya. "Tiga hal ini (mark up jumlah suara, pengerahan birokrasi dan politik uang) menjadi kekuatan kubu pasangan Arsyid-Andre Taulany untuk memenangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi," katanya. (ti/isan)
Sumber: http://www.bantenpost.com/berita.php?berita=BU/BNTP/11/10/1316
Senin, 22 November 2010
2 Anak Membuat Ikang Fawzi & Marissa Haque Punya Waktu Kegiatan Sosial IT-ICT
Judul Asli: "Marissa Haque: tentang Vina Panduwinata dan Pilkada Tangerang Selatan"
OPINI Ragile 19 November 2010 00:37 1633 125
Dok Kompasiana Gathering 2009 by Edy Taslim (dari kanan: Ragile, Marissa Haque, Pepih Nugraha)
Setelah menghilang empat bulan Marissa Haque kembali posting di Kompasiana. Bunyinya sama dengan yang diutarakan kepadaku via Telepon dan SMS selama November sehubungan dengan meledaknya twitter yang menyebut-nyebut perseteruannya dengan Vina Panduwinata. Namun di mata saya Marissa (Icha) lain di alam nyata lain di alam maya. Bahasanya jauh banget bedanya deh. Kenapa Yah, mau tau?
Postingan dia kemarin di sini: Peduli Linkungan Lahir Bathin. Bicara tentang Kompasiana, Pilkada Walikota Tangerang Selatan dan Vina Panduwinata. Nampaknya terburu-buru menulisnya sehingga terkesan loncat-loncat. Semua itu dalam rangka menanggapi postingan Syaifuddin Sayuti Ada Apa Dengan Marissa Haque?
Yang saya tangkap adalah: (1)Icha tidak suka dengan tingkah laku Vina Panduwinata ketika manggung bareng dengan Ikang Fawzi suami Icha, (2)Icha nulis dalam blog pribadi di blogdetik karena gagal menyelesaikan secara pribadi dengan Vina, (3)Icha tidak keberatan dan atau tidak terganggu dengan gaya pakaian orang lain sepanjang tidak mengganggu secara langsung rumah tangganya, (4)Reaksi keras pembaca adalah lebih kepada cara Icha menyampaikan keluhan itu, bukan pada substansi isi keluhan. Ibarat sepakbola Icha suka maen gaya total footbal formasi 4-4-2 ala Belanda atau Kick and Rush gaya Inggris, keduanya attacking style. Selebihnya saya tidak tahu.
Begitu juga tentang Pilkada Tangerang Selatan di mana Icha menyokong calon independent di luar parpol. Saya taunya ada rumor bahwa di sana telah ada semacam hegemoni oleh keluarga tertentu untuk menguasai jabatan strategis. Namum demikian soal politik tidak semudah yang kita baca di atas kertas. Maklum banyak intrik dan akal bulus yang alus-alus. Biarlah rakyat Tangerang Selatan bicara, mereka lebih tau.
Dua kali saya ketemu langsung dan ngobrol bareng dengannya. Sekali di Kopdar Kompasianan pas peluncuran buku Chappy Hakim berjudul Cat Rambut Orang Yahudi di Hotel Sultan Jakarta, Agustus 2009. Dan Di Tangerang pada acara Pemuda Integritas Tangerang Selatan (PITA) pada Juli 2010. Dua kali ketemu langsung dan ngobrol panjang lebar. Yup, jauh banget deh dengan bahasanya di dunia maya. Siapapun sulit untuk tidak mengatakan Icha sangat ramah, gaul, enak diajak bicara apa saja. Dan…. doyan ngobrol, hehehe…
Mudah-mudahan ke depan makin banyak interaksi dengan kompasiner makin bagus jalinan persahatan dan saling pengertian di mana Icha tak sungkan ganti gaya “maen bolanya” misal dengan gaya Samba Brasil yang paling banyak diminati di sini. Kebetulan aku suka film-film Marissa Haque dan juga demen lagu-lagu Vina Panduwinata yang cihuyy banget gaya “stakatonya”.
***
Salam Tuljaenak,
RAGILE 19-nov-2010
OPINI Ragile 19 November 2010 00:37 1633 125
Dok Kompasiana Gathering 2009 by Edy Taslim (dari kanan: Ragile, Marissa Haque, Pepih Nugraha)
Setelah menghilang empat bulan Marissa Haque kembali posting di Kompasiana. Bunyinya sama dengan yang diutarakan kepadaku via Telepon dan SMS selama November sehubungan dengan meledaknya twitter yang menyebut-nyebut perseteruannya dengan Vina Panduwinata. Namun di mata saya Marissa (Icha) lain di alam nyata lain di alam maya. Bahasanya jauh banget bedanya deh. Kenapa Yah, mau tau?
Postingan dia kemarin di sini: Peduli Linkungan Lahir Bathin. Bicara tentang Kompasiana, Pilkada Walikota Tangerang Selatan dan Vina Panduwinata. Nampaknya terburu-buru menulisnya sehingga terkesan loncat-loncat. Semua itu dalam rangka menanggapi postingan Syaifuddin Sayuti Ada Apa Dengan Marissa Haque?
Yang saya tangkap adalah: (1)Icha tidak suka dengan tingkah laku Vina Panduwinata ketika manggung bareng dengan Ikang Fawzi suami Icha, (2)Icha nulis dalam blog pribadi di blogdetik karena gagal menyelesaikan secara pribadi dengan Vina, (3)Icha tidak keberatan dan atau tidak terganggu dengan gaya pakaian orang lain sepanjang tidak mengganggu secara langsung rumah tangganya, (4)Reaksi keras pembaca adalah lebih kepada cara Icha menyampaikan keluhan itu, bukan pada substansi isi keluhan. Ibarat sepakbola Icha suka maen gaya total footbal formasi 4-4-2 ala Belanda atau Kick and Rush gaya Inggris, keduanya attacking style. Selebihnya saya tidak tahu.
Begitu juga tentang Pilkada Tangerang Selatan di mana Icha menyokong calon independent di luar parpol. Saya taunya ada rumor bahwa di sana telah ada semacam hegemoni oleh keluarga tertentu untuk menguasai jabatan strategis. Namum demikian soal politik tidak semudah yang kita baca di atas kertas. Maklum banyak intrik dan akal bulus yang alus-alus. Biarlah rakyat Tangerang Selatan bicara, mereka lebih tau.
Dua kali saya ketemu langsung dan ngobrol bareng dengannya. Sekali di Kopdar Kompasianan pas peluncuran buku Chappy Hakim berjudul Cat Rambut Orang Yahudi di Hotel Sultan Jakarta, Agustus 2009. Dan Di Tangerang pada acara Pemuda Integritas Tangerang Selatan (PITA) pada Juli 2010. Dua kali ketemu langsung dan ngobrol panjang lebar. Yup, jauh banget deh dengan bahasanya di dunia maya. Siapapun sulit untuk tidak mengatakan Icha sangat ramah, gaul, enak diajak bicara apa saja. Dan…. doyan ngobrol, hehehe…
Mudah-mudahan ke depan makin banyak interaksi dengan kompasiner makin bagus jalinan persahatan dan saling pengertian di mana Icha tak sungkan ganti gaya “maen bolanya” misal dengan gaya Samba Brasil yang paling banyak diminati di sini. Kebetulan aku suka film-film Marissa Haque dan juga demen lagu-lagu Vina Panduwinata yang cihuyy banget gaya “stakatonya”.
***
Salam Tuljaenak,
RAGILE 19-nov-2010
Langganan:
Postingan (Atom)