Ujian Kesabaran Generasi Muda Politik Indonesia
Membaca tulisan Pramono Anung Wibisono dari PDIP di Kompas, Jumat pada 18 Juni 2010 lalu menarik. Menarik karena terasa juga bahwa yang bersangkutan bukan sekedar tengah membahas masalah Anas Urbaningrum yang telah memenangkan dengan elegan posisi Ketum partai Demokrat, namun ‘aura’ yang tertangkap kasat telinga seakan Anung tengah berbicara kepada dirinya serta sanga ‘ibu’ dipartainya sendiri.
Pertarungan, pertaruhan politik generasi muda Indonesia sejak 2010 ini, serta bagaimana sebuah kepercayaan wajib di-redesign serta dipoles kembali termasuk didalamnya menutup beberapa loop holes kelemahan yang dianggap embedded pada generasi muda politik di Indonesia sejauh ini. Saya pribadi setuju kepada pendapat Anung, bahwa masalah kepercayaan yang telah berhasil diambil tersebut bilaman didalam masa kurun 4 tahun kedepan mampu di-maintain dengan seksama membuat kesempatan Urbaningrum menjadi Presiden termuda RI kedua setelah Soekarno menjadi sebuah keniscayaan. Dan pertarungan antar generasi muda politik Indonesia yang kini masih terasa sedikit sengit akan mencair dan bahkan menimbulkan sebuah hubungan strategi Blue Ocean membuat generasi senior yang hadir dipanggung politik Indonesia menjadi tidak relevan. Bahkan generasi senior tersebut wajib menjadi role model alias soko guru yang digugu serta ditiru bagi lini generasi setelahnya yang insya Allah sebentar lagi semakin bijak dan matang.
Indonesia perlu penyegaran pemikiran serta langkah strategik yang positif demi merebut kepercayaan publik. Agar posisi Indonesia sebagai sebuah negara berkembang dapat mempercepat kenaikan jenjangnya didalam menjawab tantangan zaman. Bersama Partai Amanat Nasional (PAN), saya Ahmad Zulfikar Fawzi (Ikang Fawzi) insya Allah akan bersama teman-teman politisi muda lainnya menjemput kemandirin NKRI yang lebih berkelanjutan.
Membaca tulisan Pramono Anung Wibisono dari PDIP di Kompas, Jumat pada 18 Juni 2010 lalu menarik. Menarik karena terasa juga bahwa yang bersangkutan bukan sekedar tengah membahas masalah Anas Urbaningrum yang telah memenangkan dengan elegan posisi Ketum partai Demokrat, namun ‘aura’ yang tertangkap kasat telinga seakan Anung tengah berbicara kepada dirinya serta sanga ‘ibu’ dipartainya sendiri.
Pertarungan, pertaruhan politik generasi muda Indonesia sejak 2010 ini, serta bagaimana sebuah kepercayaan wajib di-redesign serta dipoles kembali termasuk didalamnya menutup beberapa loop holes kelemahan yang dianggap embedded pada generasi muda politik di Indonesia sejauh ini. Saya pribadi setuju kepada pendapat Anung, bahwa masalah kepercayaan yang telah berhasil diambil tersebut bilaman didalam masa kurun 4 tahun kedepan mampu di-maintain dengan seksama membuat kesempatan Urbaningrum menjadi Presiden termuda RI kedua setelah Soekarno menjadi sebuah keniscayaan. Dan pertarungan antar generasi muda politik Indonesia yang kini masih terasa sedikit sengit akan mencair dan bahkan menimbulkan sebuah hubungan strategi Blue Ocean membuat generasi senior yang hadir dipanggung politik Indonesia menjadi tidak relevan. Bahkan generasi senior tersebut wajib menjadi role model alias soko guru yang digugu serta ditiru bagi lini generasi setelahnya yang insya Allah sebentar lagi semakin bijak dan matang.
Indonesia perlu penyegaran pemikiran serta langkah strategik yang positif demi merebut kepercayaan publik. Agar posisi Indonesia sebagai sebuah negara berkembang dapat mempercepat kenaikan jenjangnya didalam menjawab tantangan zaman. Bersama Partai Amanat Nasional (PAN), saya Ahmad Zulfikar Fawzi (Ikang Fawzi) insya Allah akan bersama teman-teman politisi muda lainnya menjemput kemandirin NKRI yang lebih berkelanjutan.